Kamis, 29 Desember 2011

Sejarah Simple Plan

-1999: Pembentukan Simple Plan
Pada tahun 1996, band Reset dibentuk oleh Pierre Bouvier, Chuck Comeau, Philippe Jolicoeur, dan Adrian White.[1] Reset melakukan tur di Kanada bersama MxPx, Ten Foot Pole, dan Face to Face, walaupun mereka tidak terlalu berhasil mendapatkan popularitas.[2] Album perdana mereka, No Worries, dirilis pada 1999. Tak lama, Chuck Comeau pergi dari band untuk masuk kuliah.[1] Dua tahun kemudian dia bertemu dengan teman-temannya semasa SMA, Jeff Stinco dan Sébastien Lefebvre, yang pada saat itu sedang berada di band mereka masing-masing, dan mereka berniat untuk bergabung membentuk band sendiri.[1] Sementara itu, Reset merilis Album kedua mereka, No Limits. Suatu hari, Comeau dan Bouvier bertemu kembali di konser Sugar Ray[2] dan Bouvier meninggalkan Reset untuk bergabung dengan Comeau. David Desrosiers lalu menggantikan posisi Bouvier di Reset, tetapi dia jga meninggalkan Reset enam bulan kemudian dan bergabung dengan Bouvier. Hal ini membuat Bouvier dapat berkonsentrasi pada posisi vokal, setelah sebelumnya sempat merangkap mengisi posisi vokal sekaligus bass.
Asal nama Simple Plan tidaklah jelas. Ketika ditanya, para personil band sering memberikan jawaban berupa lelucon, termasuk salah satunya adalah karena mereka membentuk band sebagai sebuah "rencana dadakan" untuk menghindari bekerja di restoran cepat saji. Tapi bagaimanapun, kemungkinan paling besar, nama "Simple Plan" diambil dari judul film "A Simple Plan",atau lagu karya Piebald berjudul "Just a Simple Plan".

-2002: No Pads, No Helmets…Just Balls
Pada Maret 2002, Simple Plan merilis studio album pertama mereka, No Pads, No Helmets...Just Balls yang dilanjutkan denga dirilisnya singel: "I'm Just a Kid", "I'd Do Anything", "Addicted", dan "Perfect". Simple Plan tercatat mengatakan bahwa mereka menginginkan album yang murni pop-punk. Judul album ini mengacu pada sebuah frase populer dari olahraga rugby, "No pads, no helmets, just balls."
Album ini mula-mula dirilis di Amerika Serikat dengan isi dua belas lagu, dengan lagu terakhir "Perfect". Namun edisi bonus dan edisi luar negeri kemudian muncul dalam berbagai versi dengan tambahan dua lagu pada dua belas lagu asli. Sebagai contoh, di edisi Amerika terdapat lagu bonus "Grow Up", dan "My Christmas List", sementara edisi Inggris terdapat lagu "One By One" dan "American Jesus" (live, lagu oleh Bad Religion), termasuk bonus dua video klip "I'd Do Anything" dan "I'm Just a Kid".
Di album ini juga terdapat vokal dari penyanyi dari dua band pop-punk lain, seperti dalam "I'd Do Anything" terdapat vokal Mark Hoppus dari Blink-182, dan dalam "You Don't Mean Anything" terdapat vokal Joel Madden dari Good Charlotte.
Pada tahun 2002, tahun saat Simple Plan merilis album ini, Simple Plan tampil di lebih dari 300 pertunjukan, menduduki posisi puncak chart "Alternative New Artist", dan tampil pada tur Jepang dimana tiketnya terjual habis. Pada 2003, mereka tampil sebagai salah satu band utama di Vans Warped Tour. Juga sebuah penampilam yang terekam dalam sebuah film komedi kritik, Punk Rock Holocaust, dimana empat dari mereka diceritakan terbunuh. Mereka juga tampil dalam Warped Tour tahun 2004 dan 2005. Juga di 2003, mereka menjadi aksi pembuka untuk tur "Try To Shut Me Up" milik Avril Lavigne.[6] Sebagai tambahan beberapa tur, mereka juga menjadi aksi pembuka untuk Green Day dan Good Charlotte. Album ini terjual 1 juta copy hingga awal 2003 tetapi album ini telah terjual 4 juta copy di seluruh dunia, menjadikan album tersukses mereka secara komersial.

-2004: Still Not Getting Any…
Pada Oktober 2004, Simple Plan merilis album kedua mereka yang berjudul Still Not Getting Any..., yang nantinya diikuti oleh singel "Welcome to My Life", "Shut Up!", "Untitled (How Could This Happen to Me?)", dan "Crazy".
Seperti disebutkan sebelumnya, ketika menulis materi album "No Pads, No Helmets…Just Balls", para personil Simple Plan menginginkan album yang murni pop-punk. Tetapi kali ini, dalam proses menulis album "Still Not Getting Any…", mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin membatasi diri mereka pada genre punk, tetapi agaknya membiarkan diri mereka untuk menulis "musik yang baik".[5]
 Simple Plan tampil di Massachusetts pada Mei 2005.
Berdasarkan bonus DVD dari "Still Not Getting Any…", selama pembuatan album, para personil Simple Plan sempat memikirkan beberapa nama unutk album ini, seperti "Get Rich or Die Trying" dan "In The Zone". Mereka memilih nama "Still Not Getting Any…" (arti: Masih Tidak Bisa Mendapatkan … satupun) untuk beberapa alasan. Alasan yang paling terkenal dan kira-kira paling mewakili adalah karena mereka berpikir bahwa mereka belum mendapatkan penilaian yang bagus, Pierre Bouvier menambahkan bahwa mereka baru mendapatkan satu penilaian yang baik, yaitu dari Alternative Press. Alasan yang lain adalah bahwa saat itu mereka masih belum mendapatkan respek yang baik. Ada banyak lagi alasan yang diutarakan oleh mereka, karena kata apapun benar-benar dapat diletakkan di bagian elipsis pada judul tersebut. Chuck Comeau menambahkan bahwa nama album tersebut "serba guna".
Sementara itu , dari segi musik "Still Not Getting Any…" menunjukkan perubahan yang dramatis dari gaya bermain Simple Plan. Mereka masih dapat menjaga gaya mereka untuk tetap menggunakan lirik downbeat yang dipadu dengan musik upbeat, tetapi mereka berhasil untuk keluar dari standar genre pop-punk. Walaupun banyak lagu dari album ini yang masih membawakan perasaan labil seorang remaja seperti lagu "I'm Just a Kid" dari album mereka sebelumnya, secara umum album ini cenderung ke tema lirik yang lebih dalam dan lebih dewasa, termasuk juga suara musik yang terdengar sedikit lebih keluar dari gaya pop-punk murni. Beberapa penilaian profesional menekankan pada penyertaan elemen rock "klasik" dan "tendensi", mengatakan bahwa album ini "tidak menekankan pop-punk yang sangat aktif dalam tujuan membentuk rock modern yang dibentuk dengan rapi dan tidak basa-basi".

-2008: Simple Plan
Setelah sekitar satu setengah tahun dalam tur "Still Not Getting Any…", mereka mengakhiri tur tersebut pada Februari 2006, untuk kemudian mengambil waktu istirahat singkat sebelum memulai pekerjaan pada album ketiga mereka. Pierre Bouvier melalui situs blog MySpace resminya mengatakan bahwa ia sedang menuju Miami pada 21 Maret 2007 untuk bekerja dengan seorang produser yang saat itu belum diketahui siapa, yang kemudian diketahui adalah Dave Fortman. Simple Plan mulai memasuki studio untuk tahap pra-produksi di Los Angeles pada 29 Juni. Pada 15 Juli mereka kembali ke Montreal untuk merekam lagu mereka di Studio Piccolo, studio yang sama tempat mereka merekam "Still Not Getting Any…." Ketika mereka selesai merekam seluruh lagu, mereka kembai ke Miami untuk tahap mixing dan mastering. Beberapa sentuhan akhir pada album dilakukan di New York dan album mereka resmi selesai pada 21 Oktober 2007, walaupun kemudian mereka kembali ke studio untuk merekam ulangabeberapa lirik dalam lagu "Generation".
 Simple Plan tampil dengan empat personil di Dubai pada 5 Desember 2008 karena ketidakhadiran David Desrosiers
"When I'm Gone", singel pertama dari album Simple Plan dirilis pada 29 Oktober 2007. Album Simple Plan diproduseri oleh Dave Fortman, yang terkenal atas kerjanya dengan Avril Lavigne dan Kelly Clarkson. Pada 17 Februari 2008, Simple Plan mendapatkan posisi chart tertinggi mereka di Inggris, setelah dua album sebelumnya gagal memasuki chart disana. Pada 29 November 2007, Simple Plan mengumumkan akan menunda tanggal rilis album dari sebelumnya 29 Januari 2008 menjadi tanggal 12 Februari 2008. Mereka juga merilis album dengan label "Japan version", dengan tambahan 2 lagu, yang dirilis seminggu lebih awal, yaitu pada 6 Februari 2008. Album ini adalah album yang paling gagal menuai sukses jika dibandingkan dengan seluruh album mereka.
Setelah menyelesaikan tur promosional internasional mereka, Simple Plan tampil pada beberapa acara liburan pada Desember 2007. Pada 1 Juli 2008, mereka membuat konser gratis di Quebec City, Plains of Abraham, menarik 150.000 penonton ke acara Canada Day.[9] Setelah kemabali dari Asia tengah dan timur pada akhir Juli, mereka kembali pada tur ke seluruh Kanada[10] bersama dengan Faber Drive dan Cute is What We Aim For.[11] Metro Station dan The All-American Rejects sebenarnya dijadwalkan untuk ambil bagian dalam tur tersebut, namun dibatalkan karena suatu hal. Mereka kembali pada tur penuh Eropa kedua mereka pada 28 Oktober hingga 29 November, dengan Estonia dan Polandia untuk pertama kalinya. Simple Plan juga tampil di Tel Aviv dan Dubai pada awal Desember, dimana pada konser ini mereka tampil dengan empat personil mengikuti absennya bassist David Desrosiers karena masalah keluarga dan digantikan sementara oleh Sébastien Lefebvre untuk mengisi posisi bass.

-2011: Get Your Heart On!
Simple Plan merilis album keempat mereka yang berjudul Get Your Heart On! pada 21 Juni 2011. Album ini diproduseri oleh Brian Howes.[12][13] Album mereka kali ini adalah kali kedua mereka berkolaborasi dengan artis lain sejak album No Pads, No Helmets...Just Balls bersama Mark Hoppus (Blink-182) dan Joel Madden (Good Charlotte). Pada album ini, mereka berkolaborasi dengan Rivers Cuomo (Weezer), Natasha Bedingfield, K'naan dan Alex Gaskarth (All Time Low). Pada 20 April mereka mengumumkan bahwa "Jet Lag" akan menjadi singel pertama dari album ini. Lagu tersebut dirilis dalam versi Inggris dan Perancis dimana Simple Plan berkolaborasi dengan Natasha Bedingfield dan Marie-Mai pada masing-masing lagu. Untuk mempromosilan lagu tersebut, sebuah layanan bernama "JetLag Airlines" dibuat di situs web mereka, berisi berita, lirik, daftar lagu, dan video terkait album keempat mereka. "Jet Lag" diputar perdana pada 25 April, sementara video musiknya dirilis pada 4 Mei bersama Natasha Bedingfield dan 16 Mei bersama Marie-Mai.

Rabu, 28 Desember 2011

Jet Lag - Simple Plan

Shut Up ! - Simple Plan

Perfect - Simple Plan

Save You - Simple Plan

Welcome To My Life - Simple Plan

Astronaut - Simple Plan

Can any body hear me ?

Interview with Sansan PWG

I'm SANSANSTATION !!!

Selama Engkau Hidup - Peewee Gaskins

Jabat erat tangan yang biasa menikam . .
tiup lilin akan membuat ingat, yang bersinar kelak akan pudar . .

Dari Mata Sang Garuda - Peewee Gaskins

Coba berdiri, di puncak tertinggi . .
Tak sadarkah semua telah kita miliki . .

You Throw The Party We Get The Girls - Peewee Gaskins

Stay with me until the end . .

Sebuah Rahasia - Peewee Gaskins

Berhenti menangis dan . .
ini yang terbaik dan . .
saat dunia berpaling darimu . .
tengoklah ke arah lain . .

Welcoming The Sophomore - Peewee Gaskins

go go PEEWEE go go c'mon ! c'mon !
go go PEEWEE go go ! !

Dibalik Hari Esok - Peewee Gaskins

Aku disini inginkan canda dan tawa . .
Teriak lepaskan beban terdalam . .

Aku Bukan Musuhmu - Peewee Gaskins ft. Erwin Saz

Hapus benci dari dunia . . ! :)

Minggu, 25 Desember 2011

Lilo and STITCH

Lilo & Stitch adalah film animasi Amerika Serikat produksi tahun 2002 dari Walt Disney Pictures. Film yang dirilis 21 Juni 2002 ini merupakan film animasi bioskop dari Disney yang ke-42. Penulis dan sutradaranya adalah Chris Sanders, dan Dean DeBlois. Chris Sanders sendiri ikut sebagai pengisi suara bersama-sama dengan Daveigh Chase, Tia Carrere, David Ogden Stiers, Kevin McDonald, Ving Rhames, dan Jason Scott Lee.
Film ini merupakan film animasi kedua dari tiga film animasi layar lebar Disney yang sebagian besar diproduksi di studio Walt Disney Feature Animation Florida yang berlokasi di Disney-MGM Studios, Walt Disney World, Orlando, Florida. Lilo & Stitch dinominasikan untuk Film Animasi Terbaik Academy Award 2002. Namun penghargaan tersebut akhirnya dimenangi oleh Spirited Away karya Hayao Miyazaki yang juga didistribusikan oleh Walt Disney Pictures.
Sekuel yang diedarkan langsung ke video Stitch! The Movie dirilis pada 26 Agustus 2003. Selanjutnya, Stitch muncul dalam serial televisi Lilo & Stitch: The Series yang ditayangkan mulai 20 September 2003 hingga 29 Juli 2006. Sekuel berikutnya yang juga diedarkan langsung ke video, Lilo & Stitch 2: Stitch Has a Glitch, dirilis pada 30 Agustus 2005. Sekuel ketiga sekaligus terbaru adalah Leroy & Stitch yang dirilis langsung ke video pada 27 Juni 2006.


• Plot
Dr. Jumba Jookiba ilmuwan "genius jahat" diadili oleh badan pemerintah galaksi akibat melakukan eksperimen genetika secara ilegal, termasuk membuat Experiment 626, seekor monster kurang ajar yang diprogram untuk menghancurkan, dan hampir mustahil dihancurkan. Jumba dihukum penjara, dan Eksperimen 626 menerima hukuman berupa pengasingan di sebuah asteroid. Ketika sedang diangkut dengan kapal Captain Gantu, 626 melarikan diri dengan pesawat kecil ke planet Bumi. Pemimpin galaksi Grand Councilwoman secara diam-diam memerintahkan Agent Pleakley bekerja sama dengan Jumba untuk menangkap 626. Eksperimen 626 mendarat darurat di Hawaii dan selamat tiba di Bumi. Namun setelah itu pingsan tertabrak truk yang lewat. Para sopir truk yang menabraknya mengira 626 adalah sejenis anjing trah, dan membawanya ke tempat penampungan anjing liar.
Nani Pelekai, adalah gadis Hawaii berusia 19 tahun yang seorang diri mengasuh adik perempuan bernama Lilo. Orang tua dari kakak beradik ini baru saja meninggal dunia dalam kecelakaan. Pekerja sosial Cobra Bubbles khawatir Nani tidak mampu mengasuh Lilo yang aktif dan sulit diatur. Cobra mengusulkan Lilo dimasukkan ke rumah yatim atau dicarikan orang tua asuh, tapi usul tersebut ditolak oleh Nani. Nani membolehkan Lilo memelihara seekor anjing setelah mendengar doa Lilo di kamar yang memohon agar diberikan seorang sahabat. Lilo tidak memiliki "seorang teman pun" karena anak perempuan sebaya semua menjadikannya bulan-bulanan. Di tempat penampungan anjing, Lilo langsung jatuh hati pada Eksperimen 626, meskipun Nani dan petugas tempat penampungan curiga dengan kelakuan "anjing" yang "aneh" itu. Lilo mengadopsi Eksperimen 626 sebagai binatang peliharaan, dan menamakannya "Stitch". Stitch mengajak Lilo berkeliling mencari jalan melarikan diri. Namun akhirnya menyerah setelah tahu dirinya berada di sebuah pulau yang dikelilingi laut. Kelemahan utama Stitch adalah tidak dapat berenang. Stitch dengan cepat tenggelam ke dasar laut dan perlu ditolong oleh Lilo yang pandai menyelam.
Nani yang sibuk mencari-cari pekerjaan, terpaksa mengajak Lilo dan Stitch ketika diwawancarai. Lilo mengajarkan Stitch agar tidak terlalu agresif dengan mendorongnya bertingkah laku seperti Elvis Presley yang menurutnya adalah "warga panutan". Tingkah laku Stitch sewaktu menghindari aksi tangkapan Jumba dan Pleakley, merusak kesempatan Nani untuk mendapat kerja. Seorang kawan Nani yang bernama David melihat Nani yang gagal melamar menjadi penjaga pantai akibat ulah Stitch. Nani yang sedang bersedih diajak David berselancar. Ketika Nani, Lilo, dan Stitch sedang berselancar di ombak besar, Jumba sekali lagi berusaha menangkap Stitch dengan menariknya dari bawah air. Namun yang terjadi, Stitch ikut menarik Lilo ke dasar laut. Walaupun mereka semuanya selamat kembali ke pantai, Cobra melihat peristiwa itu dari tepi pantai. Stitch dilihatnya seperti berusaha menenggelamkan Lilo. Kepada Nani, Cobra berkata bahwa keesokan harinya Lilo terpaksa diambil untuk dicarikan orang tua asuh. Stitch menyesal telah membuat banyak kesulitan, dan pergi meninggalkan Lilo dan Nani. Lilo berkata "Namun aku akan mengingatmu. Aku ingat semua yang sudah pergi."
Keesokan harinya, ketika Nani sedang menunggu kedatangan Cobra, David datang menyampaikan tawaran kerja. Mengingat hari masih pagi, Nani setuju untuk pergi bersama David. Lilo diminta Nani agar baik-baik di rumah sementara Nani pergi wawancara. Jumba memergoki Stitch yang sedang bersembunyi di hutan. Kepadanya Jumba berkata bahwa Stitch tidak akan benar-benar memiliki "keluarga" karena Eksperimen 626 diciptakan hanya untuk menghancurkan. Di bawah tembakan gencar Jumba yang mengejarnya, Stitch berlari ke rumah Lilo. Melihat Stitch sedang berduel dengan Jumba, Lilo menelepon Cobra untuk meminta bantuan. Rumah Lilo jadi hancur berantakan karena duel Stitch dan Jumba.
Ketika Nani dan Cobra beradu pendapat mengenai Lilo, sendirian Lilo menyelinap ke hutan untuk menemui Stitch. Stitch mengaku kepada Lilo bahwa dirinya makhluk asing dari luar angkasa. Ketika Lilo mengatakan bahwa Stitch sudah merusakkan segalanya, keduanya ditangkap oleh Captain Gantu. Nani terkejut melihat Captain Gantu memasukkan Lilo dan Stitch ke dalam tabung kaca, dan dibawa pergi dengan pesawat luar angkasa. Namun, Stitch berhasil membebaskan diri setelah pesawat Gantu mengangkasa. Nani kemudian menyadari bahwa Stitch bukanlah seekor anjing, dan meminta penjelasan yang sebenarnya dari Stitch. Sosok Jumba dan Pleakley sebagai makhluk asing juga terbongkar oleh Nani ketika keduanya sedang menangkap Stitch. Jumba dan Pleakley akhirnya mengaku kenal Lilo, dan mau membantu Stitch membebaskan Lilo sedang dibawa Gantu ke luar angkasa. Stitch mengejar Gantu dengan bantuan pesawat yang dikemudikan Jumba. Setelah meledakkan truk tanker di kawah gunung berapi, Stitch melesat ke udara mengejar pesawat Gantu. Stitch berhasil mengalahkan Gantu dan membebaskan Lilo. Setelah pesawat Jumba mendarat di Bumi, mereka dipergoki oleh Grand Councilwoman yang ternyata sudah tiba di Bumi untuk menangkap Stitch. Namun akhirnya Grand Councilwoman tidak tega melihat Stitch yang sudah belajar berbicara, dan akrab dengan Nani dan Lilo. Setelah melihat sertifikat kepemilikan anjing atas nama Lilo yang menyatakan Lilo sebagai pemilik Stitch, Councilwoman secara resmi menyatakan Stitch sebagai bagian dari keluarga Nani dan Lilo. Stitch diizinkannya tinggal di Bumi bersama manusia sebagai pengasuh. Councilwoman memerintahkan para penjaga untuk menangkap Gantu. Pleakley dan Jumba tidak dibolehkan kembali ke pesawat luar angkasa mereka. Cobra ternyata mantan agen CIA spesialis makhluk asing. Sebelumnya Cobra sudah pernah bertemu Councilwoman di Roswell pada tahun 1973. Councilwoman meminta Cobra untuk mengawasi keluarga baru Stitch. Ditemani Jumba dan Pleakley, Stitch diterima sebagai anggota keluarga Nani dan Lilo.


• Pengisi Suara
 Daveigh Chase sebagai Lilo
 Chris Sanders sebagai Stitch
 Tia Carrere sebagai Nani
 David Ogden Stiers sebagai Dr. Jumba Jookiba
 Kevin McDonald sebagai Agent Pleakley
 Ving Rhames sebagai Cobra Bubbles
 Zoe Caldwell sebagai Grand Councilwoman
 Jason Scott Lee sebagai David Kawena
 Kevin Michael Richardson sebagai Captain Gantu
 Susan Hegarty sebagai Rescue Lady


• Produksi
Lilo & Stitch adalah salah satu dari segelintir film Disney yang mengambil latar belakang cerita di zaman modern; film-film lainnya adalah One Hundred and One Dalmatians (1961), The Rescuers (1977), dan sekuelnya, The Rescuers Down Under (1990), serta Oliver & Company (1988).
Produksi Lilo & Stitch dimulai setelah Michael Eisner yang waktu itu CEO Disney memutuskan untuk mencoba membuat film animasi kecil-kecilan yang tidak terlalu mahal. Sebelumnya, film animasi layar lebar produksi Disney sepanjang pertengahan 1990-an selalu dibuat secara besar-besaran dengan budget yang besar. Inspirasi membuat film animasi yang ekonomis berasal dari film Dumbo yang diproduksi Disney pada tahun 1941. Sebelum Dumbo, Disney memproduksi film-film yang lebih mahal, misalnya: Pinocchio dan Fantasia. Chris Sanders, kepala artis papan cerita di Disney Feature Animation, didekati untuk dimintai pendapatnya. Pada tahun 1985, Sanders pernah menciptakan karakter bernama Stitch untuk buku anak-anak yang ternyata tidak laku. Ia masih berniat menghidupkan kembali tokoh Stitch, dan memproduksi film animasi tentang Stitch. Daerah pedesaan di Kansas awalnya dipilih sebagai lokasi film animasi Stitch, maksudnya agar Stitch dapat berinteraksi dengan karakter-karakter lainnya sementara berada di lokasi yang cukup terisolir, dan tidak membuat kerusakan yang lebih besar. Keputusan mengubah latar belakang cerita ke Pulau Kauaʻi di Hawaii nantinya terbukti membuat plot semakin jelas. Sebelumnya tidak ada film animasi yang memakai Kepulauan Hawaii sebagai lokasi cerita. Menurut Sanders:
"Animasi biasanya mengambil latar belakang cerita di zaman kuno, Eropa abad pertengahan—seperti halnya begitu banyak cerita dongeng—pemilihan Hawaiʻi sebagai lokasi cerita merupakan sebuah terobosan. Namun pilihan tersebut ternyata memberi warna baru untuk keseluruhan film, dan memaksa kami untuk menulis ulang ceritanya."
Dean DeBlois yang juga menulis Mulan (1998) bersama Sanders, dipanggil untuk ikut menulis dan menjadi sutradara Lilo & Stitch, sementara eksekutif Disney bernama Clark Spencer menjadi produser. Tidak seperti produksi Disney Feature Animation yang lalu, praproduksi Lilo & Stitch hanya ditangani oleh sebuah tim yang tetap relatif kecil dan terisolir dari manajemen tingkat atas hingga film ini masuk ke dalam tahap produksi. Desain set dan penggambaran karakter didasarkan gaya artistik khas Chris Sanders.
Ketika tim animasi mengunjungi Kauaʻi untuk melakukan riset keadaan setempat, pramuwisata menjelaskan arti ʻohana yang merupakan konsep keluarga besar di kalangan orang Hawaii. Konsep ʻohana akhirnya menjadi tema penting dalam film-film Stitch. DeBlois berkata:
"Ke mana saja kami pergi, pramuwisata kami kelihatannya kenal dengan semua orang. Dia lah orang yang menjelaskan kepada kami konsep Hawaii tentang ʻohana, perasaan kekeluargaan yang terus berlanjut di luar sanak saudara dekat kita. Konsep ʻohana begitu memengaruhi cerita ini hingga kami menjadikannya sebagai tema dasar [film Stitch], sekaligus perasaan yang menjadikan Stitch mau mengubah sikapnya, walaupun berbeda dengan tujuan semula dirinya diciptakan, yakni untuk menghancurkan."
Pulau Kauaʻi sebelumnya telah dijadikan lokasi film-film seperti Raiders of the Lost Ark dan trilogi Jurassic Park. Animator Disney menghadapi tugas pelik dalam menyusun plot film ini yang mencampur keadaan Pulau Hawaii yang indah dengan kehidupan keluarga miskin dan tidak utuh yang dijalani orang Hawaii dan orang Barat yang hidup di masa resesi. Pengisi suara untuk Nani dan David adalah Tia Carrere yang orang asli Honolulu dan Jason Scott Lee yang dibesarkan di Hawaii. Mereka berdua juga turut membantu menulis ulang dialog-dialog ke dalam dialek percakapan sehari-hari orang Hawaii dan menambahkan bahasa gaul Hawaii.
Sanders and DuBlois memilih untuk menyimpang dari kebiasaan yang sudah dijalani Disney selama beberapa dekade. Keduanya memilih untuk menggunakan latar belakang yang dicat memakai cat air dan bukan memakai cat gouache. Cat air sebenarnya pernah digunakan untuk film-film animasi pendek Disney di awal keemasan Disney, termasuk film animasi berdurasi panjang Snow White and the Seven Dwarfs (1937) dan Dumbo. Namun teknik cat air tidak dipakai lagi sejak pertengahan 1940-an, dan diganti dengan gouache yang tidak terlalu rumit dibandingkan cat air. Sanders lebih menyukai cat air untuk Lilo dengan maksud menampilkan warna cerah buku cerita bergambar dan mengikuti pencapaian di bidang seni seperti halnya film Dumbo. Akibatnya, para artis penggambar latar harus dilatih kembali untuk menggunakan cat air. Desain karakter dalam film ini didasarkan pada gaya menggambar khas Sanders dan jauh dari gaya tradisional Disney.Unsur-unsur luar angkasa dalam film ini, termasuk pesawat-pesawat angkasa, digambar untuk menyerupai hewan laut, seperti paus dan kepiting.

MERRY CHRITSMAS! :)