Senin, 02 April 2012

Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

  • “Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
  1. Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
  2. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
  3. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
  • “Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
  1.  Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
  2. Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.

Monumen Nasional

Menurut sejarahnya, bangunan setinggi 128,70 meter ini dibangun pada era Presiden Sukarno, tepatnya tahun 1961. Awalnya, sayembara digelar oleh Sukarno untuk mencari lambing yang paling bagus sebagai ikon ibukota negara. Sang Presiden akhirnya jatuh hati pada konsep Obelisk yang dirancang oleh Friederich Silaban. Namun saat pembangunannya, Sukarno merasa kurang sreg dan kemudian menggantinya dengan arsitek Jawa bernama Raden Mas Soedarsono. Sukarno yang seorang insinyur mendiktekan gagasannya kepada Soedarsono hingga jadilah Tugu Monas seperti yang dapat kita saksikan saat ini.

Proyek mercusuar pembangunan Monumen Nasional tersebut sesungguhnya dilakukan saat kondisi keuangan negara dalam masa kritis yang sangat hebat. Pada saat itu, Sukarno juga tengah mengerjakan proyek lainnya yang mungkin dianggap lebih ‘mulia’, yakni pembangunan Masjid Istiqlal, masjid terbesar se-Asia Tenggara. Dihadapkan pada pilihan sulit, akhirnya Sukarno lebih memilih merampungkan proyek Tugu Monas daripada rumah Allah tadi. Uniknya, kedua proyek besar tersebut selesai saat Presiden Sukarno sudah tidak berkuasa lagi pasca pemberontakan G 30 S PKI.


5 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Monas :
1. Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

2. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.

4. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.

5. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Sukarno yang terkenal flamboyan saat itu lebih memilih Monas karena merupakan simbol phallus raksasa. Tidak aneh jika simbol ibukota negaranya adalah simbol kejantanan seorang pria (phallus). Sukarno adalah seorang visioner yang tidak tanggung-tanggung dan berpandangan jauh ke depan. Dia tidak membiarkan pembangunan phallus/lingga sendirian. Saat bersamaan, dia juga memerintahkan pembangunan ‘pasangannya’, yakni Yoni sebagai simbol perempuan, tepat di atas Monas. Jadilah Monas seperti yang terlihat sekarang, sebuah bangunan lambing penyatuan Lingga dan Yoni, simbol laki-laki dan perempuan.

Menurut penuturan Dan Brown dalam novel fenomenalnya, penyatuan Lingga dan Yoni merupakan ritus purba seksual, Persetubuhan Suci (The Sacred Sextum). Ini adalah ritual tertinggi bagi kelompok-kelompok penganut Luciferian (penyembah setan) seperti halnya Ksatria Templar dan Freemasonry.

Monas adalah The Sacred Sextum
Tugu Monas hanyalah salah satu dari obelisk-obelisk lain yang tersebar di pusat-pusat kota seluruh dunia. Obelisk tertua berasal dari kebudayaan Mesir Kuno, simbol menjulang menuju dewa tertinggi bangsa pagan purba (dan modern). Selain Kairo dan Jakarta, obelisk asli Mesir dapat kita saksikan di ibukota penguasa dunia saat ini, Washington DC Amerika Serikat. Lokasinya tepat di depan Capitol Hill tempat presiden-presiden Amerika terpilih mengucapkan sumpahnya secara turun-temurun. Obelisk atau phallus juga bisa kita jumpai tepat di tengah lapangan Basilika Santo Petrus, Vatican City, negara tempat pemimpin umat Katholik Roma sejagat raya. Phallus modern juga dapat berupa obelisk baja yang menjulang di tengah-tengah ibukota Perancis, Paris berupa Menara Eiffel.

Obelisk adalah simbol kejantanan, kekuatan, dan kekuasaan
Jika kita cermati bersama, keberadaan Tugu Monas di jantung ibukota negara Republik Indonesia adalah sebuah ejekan tak kentara terhadap sila pertama Pancasila. Monas adalah lambang Persetubuhan Suci yang dilakukan tanpa malu-malu di sekeliling rumah Tuhan. Dia mengejek Gereja Imanuel, dia mengejek Gereja Katedral, dan dia juga mengejek Masjid Istiqlal. Terhadap rumah Tuhan-rumah Tuhan yang mengelilinginya, Monas seakan mencibir, “Lihatlah aku, aku lebih tinggi dan lebih megah ketimbang kalian, dan yang pasti pengikutku lebih banyak dari penghuni kalian, hahahaha...”

Dan memang ada benarnya, Monas adalah simbol dari tabiat bangsa ini dari waktu ke waktu yang semakin tidak memiliki rasa malu. Di bawah naungannya, di antara rindangnya pepohonan dan rimbunnya semak-semak di sekitarnya, tidak siang tidak malam, banyak manusia yang melakukan ritus purba seperti yang ditunjukkan penyatuan Lingga dan Yoni, Monas. Kebanyakan pelakunya adalah muda-mudi yang tidak tahu diri dan tidak memiliki harga diri lagi.

Dan, rahasia Tugu Monas yang barangkali tidak dapat kita rasakan hingga saat ini adalah bentuk piramida silang Monas jika dilihat dari udara.

Sebelum adanya aplikasi Google Earth, tak banyak manusia yang dapat menyaksikan simbol pagan masyarakat purba (dan modern) dengan seksama seperti saat ini. Sebagai perbandingan, arahkan kursor peta Google Earth tepat di atas Piramida Giza di Kairo, Mesir. Kemudian alihkan kursor ke kota Jakarta tepat di atas komplek Tugu Monas. Jika silang Monas yang tampak dari atas tersebut kita anggap sebagai sisi-sisi piramida dan Tugu Monas yang berada tepat di tengahnya sebagai puncak piramida, terlihat ada kesamaan bentuk dan konsep antara Piramida Giza di Mesir dan ‘Piramida Monas’di Indonesia.

Minggu, 01 April 2012

April MOP ?!

 April Mop yang juga di kenal sebagai April Fools' Day dalam bahasa Inggrisnya, yang diperingati setiap tanggal 1 April. Pada hari ini, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Jahil dan iseng terhadap orang lain boleh dilakukan pada hari itu.

  • Istilah April Mop disinyalir sudah dikenal di Perancis pada abad 16, Sebelum ada penyempurnaan sistim penanggalan seperti yang kita kenal saat ini,tanggal tersebut di anggap sebagai hari pergantian tahun.(kata April diserap dari bahasa Belanda - aprire, artinya membuka) Padahal Paus Gregory telah memperkenalkan sistim penanggalan baru yang diawali dengan bulan Januari, tetapi sosialisasi (mungkin belum ada TV/ Radio) tidak mencapai semua kalangan dan bahkan banyak yang tidak percaya ketika diberitahukan perihal tersebut. Sehingga mereka tetap merayakan tahun baru setiap tanggal 1 April. Merekalah yang disebut April Fools, orang-orang yang tertipu di bulan April.
  • Ada Teori lain yang dimuat di Washington Post mengatakan bahwa tradisi ini dimulai pada jaman Romawi Kuno. Saat itu ada perayaan kepada dewi Ceres, Dewi Panen. Konon putri sang Dewi diculik oleh Pluto, dewa dunia gaib. Ceres diceritakan mengikuti gema suara teriakan anaknya, hal yang mustahil, sebab gema sangat sulit dicari sumber asalnya. Sehingga Ceres dikatakan melaksanakan “a fools errand” atau tugas orang bodoh.
  • April Mop atau April Fools ini juga kerap diperingati oleh media massa dengan menerbitkan kisah luar biasa yang hanya mengada-ada saja. "Hoax April Mop"
  • Di Indonesia dikenal dengan istilah April Mop (Mop berasal dari bahasa Belanda yang artinya kelakar)
  • Di Perancis disebut Poisson d'avril, artinya ikan April (mungkin maksudnya adalah ikan kecil yang gampang tertangkap atau tertipu)
  • Di Inggris April Mop lebih dikenal dengan istilah April noddie sebutan buat orang-orang yang tertipu
  • Di Skotlandia di peringati selama 2 hari yang dinamakan April gowk, dan pada hari kedua dinamakan Taily day yang dikhususkan mengarah ke fisik seseorang pada anggota badannya.
  • Para agamais di Eropa menilai asal muasal April Mop merupakan tanggal lahir dan kematian Judas Iskariot yang menghianati Yesus, gurunya. Yudas identik dengan Iblis yang suka berdusta.
  • Bahkan ada yang menganggap April mop berasal dari hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan Sebab itulah, para tentara salib merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.